Kasihan, pria ini bawa jasad keponakan naik sepeda karena ditolak rumah sakit!
Kisah yang sangat miris terjadi pada seorang pria yang berasal dari Kaushambi, Uttar Pradesh, India ini. Pasalnya, pria ini harus terpaksa membawa jasad keponakannya hanya dengan menggunakan sepeda, setelah pihak rumah sakit menolak untuk mengantarkan jasad keponakannya itu.
Pihak rumah sakit menolak untuk mengantarkan jasad keponakan pria tersebut lantaran ia tidak mampu membayar uang bensin mobil ambulans rumah sakit. Pria malang yang bernama Brij Mohan ini pun terpaksa membawa pulang jasad keponakannya dengan memanggulnya sambil mengayuh sepeda.
Jasad gadis kecil itu hanya dibungkus dengan kain. Sambil mengayuh sepedanya, pria itu membawa jasad gadis itu di pundaknya. Pria itu juga harus mengayuh sepeda sejauh sekitar 10 kilometer dari rumah sakit menuju rumahnya. Gadis kecil itu sendiri meninggal lantaran mengalami sakit perut, diare selama beberapa hari lamanya.
Kasus seperti ini bukanlah kasus yang jarang terjadi. Walaupun kasus semacam ini sering terjadi, pemerintah setempat tampaknya hanya menutup telinga dan tidak peduli. Sebulan lalu, pria lainnya juga harus terpaksa membawa jasad istrinya hanya memakai tandu.
Mereka terpaksa berjalan kaki menuju rumahnya. Seorang pria yang bekerja sebagai buruh juga harus terpaksa menggendong mayat anak laki-lakinya ke pundaknya. Alasan mereka semua sama, yaitu karena tidak mampu membayar uang sewa ambulans dari rumah sakit.
Pihak rumah sakit menolak untuk mengantarkan jasad keponakan pria tersebut lantaran ia tidak mampu membayar uang bensin mobil ambulans rumah sakit. Pria malang yang bernama Brij Mohan ini pun terpaksa membawa pulang jasad keponakannya dengan memanggulnya sambil mengayuh sepeda.
Jasad gadis kecil itu hanya dibungkus dengan kain. Sambil mengayuh sepedanya, pria itu membawa jasad gadis itu di pundaknya. Pria itu juga harus mengayuh sepeda sejauh sekitar 10 kilometer dari rumah sakit menuju rumahnya. Gadis kecil itu sendiri meninggal lantaran mengalami sakit perut, diare selama beberapa hari lamanya.
Kasus seperti ini bukanlah kasus yang jarang terjadi. Walaupun kasus semacam ini sering terjadi, pemerintah setempat tampaknya hanya menutup telinga dan tidak peduli. Sebulan lalu, pria lainnya juga harus terpaksa membawa jasad istrinya hanya memakai tandu.
Mereka terpaksa berjalan kaki menuju rumahnya. Seorang pria yang bekerja sebagai buruh juga harus terpaksa menggendong mayat anak laki-lakinya ke pundaknya. Alasan mereka semua sama, yaitu karena tidak mampu membayar uang sewa ambulans dari rumah sakit.